Lampung, salah satu provinsi di ujung selatan Pulau Sumatera, bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kekayaan kulinernya yang menggugah selera. Kuliner khas Lampung memiliki keunikan tersendiri, dipengaruhi oleh letaknya yang strategis dan interaksi budaya yang kaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai hidangan khas Lampung yang bisa membuat s iapa saja jatuh cinta pada cita rasa otentiknya.

1. Seruit: Hidangan Ikan yang Menggugah Selera

Seruit adalah salah satu kuliner ikonik dari Lampung. Hidangan ini terbuat dari ikan bakar yang dicampur dengan sambal terasi, tempoyak (fermentasi durian), dan berbagai bumbu lainnya. Jenis ikan yang digunakan biasanya adalah ikan sungai seperti baung, patin, atau gabus. Proses pembuatannya yang sederhana, namun dengan perpaduan bumbu yang kaya, menghasilkan rasa yang luar biasa.

Cara Membuat Seruit:

1. Persiapan Ikan: Ikan dibersihkan dan diberi perasan jeruk nipis serta garam untuk menghilangkan bau amis.

2. Pembakaran: Ikan kemudian dibakar hingga matang dan berbau harum.

3. Pembuatan Sambal: Sambal terasi dibuat dengan mengulek cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan terasi yang sudah dibakar. Tambahkan sedikit garam dan gula sesuai selera.

4. Pencampuran: Ikan bakar dipotong-potong kecil, lalu dicampur dengan sambal terasi dan tempoyak. Seruit siap disajikan.

Seruit biasanya disantap dengan nasi hangat dan lalapan seperti timun, daun kemangi, dan terong. Hidangan ini juga sering disajikan dalam acara-acara keluarga atau perayaan adat.

2. Pindang Baung: Sup Ikan yang Menghangatkan

Pindang Baung adalah sup ikan yang memiliki cita rasa asam dan pedas. Hidangan ini menggunakan ikan baung yang kaya akan protein dan memiliki daging yang lembut. Pindang Baung merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin menikmati kehangatan kuah dengan sensasi rasa yang menyegarkan.

Bahan-bahan Pindang Baung:

– Ikan baung segar

– Bawang merah, bawang putih

– Cabai merah, cabai rawit

– Tomat, serai, daun salam, dan daun jeruk

– Asam jawa

– Garam dan gula

Cara Membuat Pindang Baung:

1. Persiapan Ikan: Ikan dibersihkan dan dipotong-potong sesuai selera.

2. Menumis Bumbu: Tumis bawang merah, bawang putih, dan cabai hingga harum. Tambahkan serai, daun salam, dan daun jeruk.

3. Memasak Kuah: Masukkan air dan biarkan mendidih. Tambahkan asam jawa, garam, dan gula.

4. Memasak Ikan: Masukkan potongan ikan baung dan tomat. Masak hingga ikan matang dan kuah mengental.

Pindang Baung biasanya disajikan dengan nasi putih dan kerupuk, memberikan sensasi makan yang hangat dan menggugah selera.

3. Gulai Taboh: Kelezatan dalam Kuah Santan

Gulai Taboh adalah masakan berkuah santan yang kaya akan rempah-rempah. Hidangan ini bisa menggunakan bahan dasar berupa daging, ikan, atau ayam. Rasanya yang gurih dan tekstur kuah yang kental membuat Gulai Taboh menjadi hidangan favorit dalam berbagai acara.

Bahan-bahan Gulai Taboh:

– Daging sapi/ikan/ayam

– Santan kelapa

– Bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, dan kemiri

– Daun salam, daun jeruk, serai

– Cabai merah, cabai rawit

Cara Membuat Gulai Taboh:

1. Menumis Bumbu: Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, dan kemiri. Tumis hingga harum.

2. Memasak Daging/Ikan: Tambahkan potongan daging/ikan/ayam ke dalam tumisan bumbu. Masak hingga berubah warna.

3. Menambahkan Santan: Tuangkan santan kelapa dan aduk rata. Tambahkan daun salam, daun jeruk, dan serai.

4. Memasak Hingga Matang: Masak dengan api kecil hingga daging empuk dan bumbu meresap.

Gulai Taboh sangat nikmat disantap dengan nasi hangat dan pelengkap seperti sambal dan lalapan.

4. Tempoyak: Fermentasi Durian yang Unik

Tempoyak adalah makanan yang terbuat dari durian yang difermentasi. Meskipun durian dikenal dengan aroma dan rasanya yang kuat, tempoyak memiliki cita rasa yang berbeda, asam dan sedikit manis, serta digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan.

Cara Membuat Tempoyak:

1. Memilih Durian: Pilih durian yang matang dan manis.

2. Proses Fermentasi: Ambil daging durian, campurkan dengan sedikit garam, lalu masukkan ke dalam wadah tertutup. Diamkan selama 3-5 hari hingga terjadi proses fermentasi.

Tempoyak biasanya digunakan sebagai bumbu dalam masakan seperti gulai, sambal, atau dicampur dalam Seruit untuk memberikan rasa yang lebih kaya.

5. Pepes Tempoyak: Cita Rasa Fermentasi yang Istimewa

Pepes Tempoyak adalah salah satu cara penyajian tempoyak yang sangat populer. Dalam hidangan ini, tempoyak dicampur dengan ikan dan bumbu rempah, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

Bahan-bahan Pepes Tempoyak:

– Ikan segar (biasanya ikan patin)

– Tempoyak

– Bawang merah, bawang putih, cabai, serai, daun salam, dan daun kemangi

– Garam dan gula

– Daun pisang untuk membungkus

Cara Membuat Pepes Tempoyak:

1. Menyiapkan Bahan: Ikan dibersihkan dan dipotong sesuai selera. Iris bawang merah, bawang putih, dan cabai.

2. Membuat Campuran: Campurkan ikan dengan tempoyak dan bumbu-bumbu yang sudah diiris. Tambahkan garam dan gula sesuai selera.

3. Membungkus dengan Daun Pisang: Letakkan campuran ikan dan tempoyak di atas daun pisang, lalu bungkus dengan rapi.

4. Mengukus: Kukus bungkusan ikan hingga matang dan aromanya harum.

Pepes Tempoyak memiliki rasa yang unik dan lezat, dengan perpaduan aroma daun pisang dan rempah yang menggoda.

6. Engkak Ketan: Kue Tradisional yang Lezat

Engkak Ketan adalah kue tradisional Lampung yang terbuat dari ketan dan santan, dengan rasa manis yang khas. Kue ini biasanya disajikan dalam acara-acara adat atau perayaan khusus.

Bahan-bahan Engkak Ketan:

– Beras ketan putih

– Santan kelapa

– Gula merah

– Garam

– Daun pandan untuk aroma

Cara Membuat Engkak Ketan:

1. Memasak Ketan: Kukus beras ketan hingga matang.

2. Memasak Santan: Rebus santan dengan daun pandan dan sedikit garam. Tambahkan gula merah hingga larut.

3. Menggabungkan Ketan dan Santan: Campurkan ketan yang sudah dikukus dengan santan hingga merata.

4. Mengukus Kembali: Kukus kembali campuran ketan dan santan hingga matang.

Engkak Ketan biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut di atasnya, memberikan rasa manis dan gurih yang menyatu sempurna.

7. Bubur Kacang Hijau Durian: Kombinasi Manis yang Nikmat

Bubur Kacang Hijau Durian adalah hidangan penutup yang sangat digemari di Lampung. Perpaduan kacang hijau yang lembut dengan aroma durian yang kuat menciptakan cita rasa yang luar biasa.

Bahan-bahan Bubur Kacang Hijau Durian:

– Kacang hijau

– Santan kelapa

– Gula pasir

– Durian

– Garam

– Daun pandan

Cara Membuat Bubur Kacang Hijau Durian:

1. Merendam Kacang Hijau: Rendam kacang hijau semalaman agar empuk.

2. Memasak Kacang Hijau: Rebus kacang hijau hingga matang dan lembut.

3. Memasak Santan: Rebus santan dengan daun pandan, tambahkan gula dan garam.

4. Menggabungkan Semua Bahan: Campurkan kacang hijau yang sudah matang dengan santan dan daging durian. Masak hingga mendidih.

Bubur Kacang Hijau Durian biasanya disajikan

Penutup

Kuliner khas Lampung memang sangat beragam dan kaya akan rasa. Setiap hidangan memiliki cerita dan keunikan tersendiri, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Lampung. Bagi Anda yang belum pernah mencoba, mencicipi kuliner khas Lampung adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Nikmati setiap gigitan dan biarkan lidah Anda menari dengan cita rasa yang otentik dan memikat.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *